Great moment. Perjalanan panjang di Wakatobi


Berikut ini adalah review perjalanan panjaaaaaaaaang saya menuju Wakatobi bersama teman-teman heboh dari Bandung. Siapkan mata untuk baca tulisan yang agak panjang dan membosankan ini, bagi saya menuliskan setiap hal setelah perjalanan adalah penting. Menulis bisa membekukan kenangan. So yang mau protes silahkan bergegas pergi dari tulisan ini. hihihi 🙂

Pelaku piknik ke Wakatobi

@vandeballoy, @yulisopianti, @druva08, @phi_nutz, @fikriifs, @way_kanz, Teh Lina, Teh Sopi dan Fitri dan tentu saja si saya @hnfkzwnwt

cats1 cats2

Catatan lengkap perjalanan selama di Wakatobi

Ready to Wakatobi ya guys? Pokonya teman-teman saya yang jumlahnya 10 orang itu semangat menyambut liburan atau piknik kita ke Wakatobi. Bahkan 6 teman saya yang bertugas di Pulau Muna sudah standby di Bau-bau dari tanggl 27 Desember, itu sih kecepetan banget ya, katanya sih mereka mau eksplore kota bau-bau dulu. Tapi akhirnya nihil, mereka Cuma sempet main di KFC, Pantai Kamali, dan diantar saya ke Keraton aja.

Tanggal 29 datang, itu artinya menurut kitab panduan yang sudah saya buat, rombongan berangkat menggunakan kapal kayu KM Agil yang bertolak dari bau-bau sekitar jam 21.00 WITA. Dasar manusia si pembuat rencana, hanya Tuhan yang tau kebenarannya, itu kapal tidak beroperasi malam itu untuk melaju ke Wakatobi. So… perjalananpun tertunda sampai keesokan harinya.

Hari itu, kami habiskan lenyeh-lenyeh di rumah sambil nonton HBO, sebagian anak-anak ada yang pergi ke pasar beli celana pendek, dan saya pergi beli sandal gunung yang dulu sempat hilang. Jadi, hari itu ya sia-sia, sebagian sibuk packing ulang sementara saya masih bete ga jelas gara-gara jadwal jadi berantakan dan amburadul. Sabar.. sabar

30 Desember 2012

IMG_0018

Halooo semuanya 🙂

Pagi-pagi saat semua teman saya sarapan, sebagai ketua rombongan yang baik hati dan tidak sombong, saya langsung cus ke Palabuhan Murhum untuk beli tiket kapal cepat cantika anugrah 89 yang harganya pada saat itu Rp. 152.000 untuk satu orang, selesai mendata 10 nama di tiket, saya balik lagi ke rumah dan langsung picking up anak-anak untuk menuju Pelabuhan Murhum.

Sekitar pukul 13.00 WITA, rombongan sudah siap menunggu kedatangan si Cantika, suasana pas masuk ke kapal agak crowded. Rusuh karena bentrok gitu antara penumpang yang keluar kapal, yang ngejemput penumpang, yang mau masuk kapal lalu yang nganter penumpang juga. Untung saya kecil, jadi bisa salip salip dan booking tempat duduk. Jangan harap deh bisa duduk sesuai no yang tertera di tiket, ah duduk dimana saja yang penting bisa duduk hahahaa

Perjalanan menggunakan kapal cepat ini sekitar 3 jam dari Bau-bau sampai sandar di Pelabuhan Mandati di Pulau Wanci. Sumpah deh selama perjalanan saya tidur nyenyak banget, udah males liat-liat laut diatas kapal, pokonya nyadar pas orang-orang ribut mau turun kapal dan tiba di pelabuhan. Dengan keadaan linglung dan setangah sadar, buru-buru keluar kapal dan eng ing eng dihadapkan dengan calo-calo yang brutal nawarin mobil serta penginapan. Entah karena masih linglung atau bego saya masih nanggepin yang nawarin penginapan sampe melakukan tawar menawar, padahal saya sudah booking penginapan jauh-jauh hari sebelumnya. Akhirnya kesadaranku pulih kembali, menepis semua tawaran penginapan dan buru-buru nyari mobil untuk mengangkut rombongan ke penginapan nita sari yang muraaah abiiiccch. Penginapan Nita sari ini terletak diantara pasar dekat dengan lokasi pasar malam Wangi-wangi.

Hap hap sampai di penginapan langsung atur formasi tidur, kamar yang kami sewa cukup murah hanya Rp. 80.000 untuk kamar dengan AC, kamar mandi, dan kasur king size. Sewa 3 kamar untuk satu malam.

Berhubung, kami sampai di Wanci sore hari, jadi ga bisa jalan kemana-mana, istirahat, mandi, dan menjelang malam saatnya hunting makan malam. Menyusuri jalanan Wanci, sempet  bingung nyari warung makan, sepi banget, untung dengan bimbingan seseorang sebut saja si Cetar akhirnya nemu mini cafe gitu depan lapangan, menunya bervariasi, tapi lamaaaaa banget sampe makanan saya udah abis ada salah satu teman yang belum kebagian makan.

Back to penginapan. Berkunjung juga ke pasar malam wanci yang menyediakan banyak makanan, ikan dan sebagainya, sayangnya di pasar malam Cuma bentar dan beli kue-kue jajanan pasar aja sebagai cemilan.

Mengakhiri hari pertama di Wanci, bobo jam 1 dini hari, ngapain aja? Duduk di balkon atas, dengerin lagu-lagu galau. hihihi

31 Desember 2012

selamat pagi genk goyang dombret dari bandung yang tersesat di pulau sulawesi dan terdampat di wakatobi.

Hari kedua plan kembali pada jalur yang benar. Bangun pagi-pagi memastikan para cewe-cewe apakah sudah mandi dan berdandan, dan ternyata mereka sudah cantik dan siap turun. Sementara pas ngecek ke kamar cowo ternyata mereka masih ngebo alias tidur.

Semua sudah siap. Saatnya menjalankan peran sebagai one ‘girl’ show lagi. Bayar penginapan yang Cuma Rp. 200.000 untuk 3 kamar, nelpon mobil untuk ke pelabuhan sekaligus mampir sarapan nasi kuning, nelpon kapal untuk ke pulau hoga dan nelpon rumah di Kaledupan untuk konfirmasi kedatangan rombongan 10 orang bandung ini.

Jam 08.00 mobil carteran sudah jemput ke penginapan, si om Asrul sudah siap dengan mobil Inova nya. Mampir ke tempat nasi kuning yang enak. Pas sarapan itu, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, panik.. soalnya hari ini kan jadwalnya mau naik kapal ke Pulau Kaledupa. Waduh ombak besar dong..

Tiba di pelabuhan, aduh apa ya nama pelabuhannya lupa, pelabuhannya kecil tempat sandar dari kapal-kapal kayu kecil untuk menyebrang ke pulau-pulau di wakatobi. Kapal yang akan kita naiki dari pulau wanci ke pulau kaledupa adalah KM Putri Tunggal. Menunggu kapal melaju lama sekali rasanya, hampir satu jam lebih, alhasil kita Cuma bisa diem di kapal karena cuaca diluar gerimis menggelitik, beli nasi bambu Rp. 50.000 untuk 8 bambu. Banyaaaak banget tapi ini buat perbekalan nanti di Hoga sih, walaupun saya nyuri-nyuri nyuruh Abang buat motong nasinya satu bambu karena lapar. Hehee

Sekitar jam 10.00 WITA kapal melaju, isi kapal mungkin sekitar 25 orang, dan di ruang tengah kapal full terisi sembako, dari mulai beras berkarung-karung, telur, galon air minum, minyak, makanan, mie, segala macem pokonya.

IMG_0086

Sembako di Kapal Putri Tunggal

Sekitar jam 12.00 WITA sampai di Pelabuhan Buranga Pulau Kaledupa, nelpon Kak Afianti kenalan saya yang di Kaledupa (Keluarga yanng dulu saya berlibur di wakatobi waktu November lalu), dari pelabuhan naik kapal kecil ke rumahnya yang didepan laut kaya suku bajo gitu. Alhamdulillah ya banyak kenalan itu berkah, sampai di rumah sudah disambut ikan bakar untuk makan siang, hehee

Oke sementara anak-anak rebahan di rumah dan nunggu makan siang untuk disantap, saya langsung pergi ke pasar dong beli ikan, kepiting, kasuami, tomat, lombok untuk perbekalan di Pulau Hoga malam menjelang new years, huhuuu pasarnya jauh, badan sudah lelah tapi kalau bukan saya yang ke pasar siapa lagi coba, kan yang tau apa-apa yang harus dibeli ya saya. Ke pasar done. Balik lagi ke rumah langsung makan siang.

Sementara Kak Afinati menyiapkan perbekalan untuk bakar ikan di Pulau Hoga, dikasih termos es buat ikan, dipinjemin piring, air segalon yang emang ga sempet kepikiran juga oleh saya.

Langsung ke Pulau Hoga deh pake kapal kecil milik Kak Afianti, dianter langsung sama kak afianti dan suaminya dong. Ada hal gila dari si Abang baloy, ditengah laut masih jauh dari Hoga dia melakukan atraksi extreem gila, lompat dari kapal dan renang kaya orang edan. Langsung deh kapal muter lagi buat jemput orang ini yang lagi renang dan mulai menjauh dari kapal. Gilaaaaaa dasar

IMG_0192

Terjun dari kapal

Menginjakan kaki di pulau hoga lagi, anak-anak kagum gitu liat pulau yang sepi. Sementara saya sibuk nelpon pak jufri untuk nanya rumah untuk dipakai nginep. Pertama ketemu Pak Jufri langsung bilang… “eh… kamu to yang kesini lagi. Apa kabar?” haha berasa kita udah akrab banget ya.

Oia, Pak Jufri ini kuncennya pulau Hoga, kalau kalian mau ke Pulau Hoga dan berencana sewa rumah panggung, coba hubungi beliau, mau melakukan aktivitas semacam diving atau snorkling juga hubungi beliau saja.

IMG_0494

Mejeng di Hoga Resort

Di pulau Hoga kami memang berniat untuk menghabiskan pergantian tahun baru 2012 ke 2013 dengan damai dan sepi. Dan memang sepi, hanya bertemu rombongan 10 orang dari Tim PSP3 Kabupaten Wakatobi yang berasal dari Makasar. Nambah temen lagi, jadi malam itu kami bergabung untuk bakar jagung, bakar ikan, joget tari jamila khas wanci dan bertukar cerita mengenai segala hal. Alhamdulillah nambah temen lagi deh.

IMG_0595

Makan malam dengan nasi bambu dan kepiting

Sementara yang lain masih asik menghabiskan malam yang damai di Pulau Hoga, saya mulai merasakan penderitaan dengan hidung saya, terpaksa saya ngesot duluan tidur ke rumah panggung yang jadi tempat menginap di Hoga. Tidur langsung nyenyak karena minum obat tidur, kebiasaan sih selalu minum obat tidur biar nyenyak tidurnya. hohoho

01 Januari 2013

Haloooo. Selamat tahun baru 2013 dari Pulau Hoga yang paling cantik dan sepi.

Bangun dalam keadaan sakit badan. Langsung keluar kamar dan lihat pemandangan super cantik  dari laut yang bening, damai, udara yang masih segar, adem, dan tentunya teman duduk yang nyebelin. Oia, saya ga dapet sunrise, soalnya bangunnya jam 6 hehee :p

IMG_0194

Laut depan kamar

Langsung jogging deh keliling Pulau Hoga ke pelosok-pelosok nembus hutan gitu, ketemu pantai-pantai yang lebih cantik ❤

Balik lagi ke penginapan ternyata semua anak-anak rusuh mau pulang ke Wanci jam 8. What ? kok cepet-cepet amat capcus dari Hoga nya? Kita kan belum Snorkling belum diving di Hoga?

Emang sih rencananya anak-anak yang 8 orang itu minus saya dan temen saya satu lagi bakalan balik ke Wanci sementara saya mau lanjut ke Tomia. Saya sih masih nyantai soalnya ga akan langsung pulang ke Wanci ikut kapal dari rombongan PSP3. Tapi saya tetep ikut panik packing untuk bergegas ke Kaledupa untuk nunggu kapal ke Tomia. Saya sudah hubungi penginapan di Tomia untuk booking kamar, nanya kapal dan lain-lain.
Saya udah dadah-dadah salam perpisahan dengan semua konco-konco yang mau pulang ke Wanci. Tapi tiba-tiba si Abang malah jalan ke Dermaga, katanya dia galau mau lanjut ke Tomia atau engga. Mulai lagi perdebatan sengit antara kita. Lanjut ke Tomia atau ikut yang lain ke Wanci. Secara saya langsung galau kalau harus balik lagi ke Wanci, saya pokonya mau ke Tomia. TITIK !

Dan setelah tiba diujung dermaga, saya dipaksa turun ke kapal untuk balik ke Wanci dan menggagalkan perjalanan ke TOMIA. Sakit hati rasanya harus gagal lagi ke Tomia, padahal saya sudah membayangkan bagaimana rasanya ke pulau paling indah bawah lautnya, bagaimana diving di spot marimabuk dengan ikan-ikan barakuda, membayangkan sore-sore di bukit kahyangan. AHHHH galau akut saat itu. Sepanjang perjalanan dari Hoga ke Wanci saya hanya diam, cemberut, gara-gara masih pundung sama temen satu itu. Bete pokonya 😥

Tiba di Wanci, langsung ke penginapan yang merupan basecamp nya rombongan PSP3 itu. Saya udah males ngurus penginapan, tapi ya gimanapun saya masih punya tanggungjawab, akhirnya pilih penginapan seharga Rp. 150.000/malam dengan fasilitas yang enak, AC, Kingsize bed yang empuk, TV, Wastafel, Kamar mandi nya bagus, ruangan kecil buat ngumpul.

Hari itu langsung dijamu ikan bakar dan makan siang yang lengkap oleh kakak-kakak yang baik itu. Selanjutnya snorkeling di Sombu. Ceritanya bisa dibaca di sini.

IMG_6924

Makan siang bakar ikan

Malamnya kita makan-makan bersama lagi dengan ikan bakar dan bercerita banyak hal. Lalu kembali ke kamar nonton perahu kertas dan tidur kebagian di karpet doang. Biar nyenyak minum obat tidur lagi. Ha ha ha ha 😀

02 Januari 2013

IMG_1152

Kelapa muda di Pantai Cemara

Tujuan hari ini adalah keliling wanci, tapi karena cuaca buruk dan hujan terus, akhirnya hanya bisa main di Pantai Cemara. Ceritanya saya posting di sini.

Sepulang dari pantai cemara, kami semua hunting oleh-oleh, ada yang beli gantungan kunci, souvenir dari kerang-kerang dan sebagainya. Saya Cuma cemberut pas beli oleh-oleh karena ada banyak hal yang bikin badmood super. Debat lagi sama temen dan hampir menggagalkan rencana selanjutnya. Tapi ya udah akhirnya baikan lagi dengan alasan dia setuju rencana saya J

03 Januari 2013

IMG_1305

Kapal cepat cantika anugrah

Selamat pagi tanggal 3 Januari. Hari ini setelah kemarin malam rombongan yang 6 orang gagal pulang dengan kapal kayu karena kemungkinan ombak besar, saatnya mengantar mereka ke pelabuhan Mandati untuk menaiki Kapal cepat cantika anugrah untuk pulang ke pulau Buton dan Muna.

IMG_1258

Mereka mau pulaaaang 😦

Jam 09.00 kapal cantika membawa mereka kembali ke pulau buton, memisahkan dengan kami yang tinggal berempat di wakatobi. Yaaaaaaaaaay ! sepi deh akhirnya.
Setalah pulang ke penginapan langsung beres-beres karena kamar sungguh sangat tidak beradab selepas mereka pulang.

Hari ini adalah hari besar kami, saatnya diving yang ditunggu-tunggu. Oke siap-siap buat diving, briefing sudah dilakukan dengan guide. Siang ini semua peralatan diving sudah siap di penginapan dan ready ke spot diving yang menjadi tujuan kami yaitu Sombu , tempat yang kemarin-kemarin dipakai snorkeling juga. Ada penjelasan panjang lebar mengenai segala hal tentang diving dari Kak Chiwank, pengenalan peralatan, cara berkomunikasi dan segala macamnya.

But wait, makin siang cuaca makin ga karuan, hujan deras, gelap mendung, semua rombongan yang akan diving tetap menuju ke Sombu untuk cek lokasi. Namun, wow sekali ombak begitu besar dan sepertinya arus bawah juga keras. Maka akhirnya Kak Chiwank memutuskan untuk menunda diving pada hari itu. Raut kecewa nampak dari semua orang disana, kecewa, yang tadinya udah girang mau diving tapi malah gagal, tapi ya mau dikata apa, alam memang tidak mengizinkan. Kita sebagai manusia tidak bisa memaksakan kehendak ketika alam menolak, kita tidak akan bisa melawan alam, bisa-bisa bahaya taruhannya.

Akhirnya, tidak boleh larut dalam kesedihan, saatnya menjelajahi Wanci kembali, sore itu pergi ke Bukit (saya menyebutnya Bukit Kahyangan versi Wanci) dan Batu melayang.

IMG_0065

Bukit di Wanci

IMG_0090

Batu Melayang katanya

04 Januari 2013

Diving ! Pengalaman paling seru selama di Wakatobi ini. Cerita selengkapnya dibaca disini aja yaaa 🙂 Seru banget deh

IMG_6999

Hallo underwater

05 Januari 2013

Pulang hari ini atau besoknya lagi? Sebenernya ini liburan atau apa, tiap hari galau terus. Mau pulang aja mesti aja galau. Tiba-tiba saat sarapan nasi kuning, hujan besar mengguyur Wanci, hujan besar ini seakan menandai bahwa saya ga boleh pulang dari wakatobi. Dalam hati sih “yesss yesss hujan, jadi ga pulang hari ini”. Tapi kayanya yang lain udah ngebet banget pengen pulang, jam 08.30 masih hujan, sementara kapal cepat cantika anugrah mulai melaju jam 09.00, mulai yang lain galau antara maksa pulang disaat hujan atau stay semalam lagi. Tapi ya tapi akhirnya tetap pulang hari ini. Menerjang hujan rintik-rintik romantis, menuju pelabuhan mandati, beli tiket kapal cepat, dapat tempat duduk paling depan, melajulah kapal menuju pulau buton kembali. Dadah dadah sama wakatobi.

Sedih rasanya ninggalin wakatobi, setelah seminggu liburan, bahkan saya merasa bahwa selama seminggu itu bukan lagi liburan, udah berasa kaya orang wakatobi khususnya wanci. Dan kayanya ini adalah liburan yang terakhir ke wakatobi, entah kapan lagi bisa ke wakatobi saat nanti sudah pulang ke Bandung 😦
Pengen nangis deh lebay ya??

Daaaaaaaaaaaaan !! Selama perjalanan dari Wakatobi ke Pulau Buton, astagfirullah ombaknya besar banget, kapal laut udah berasa kapal terbang, kata ABK ombak sekitar 4 meter, semua orang panik, anak kecil nangis-nangis, orang tua teriak-teriak, aku Cuma bisa nahan napas. Tapi akhirnya selamat juga sampai Bau-bau. Langsung makan baso demi mereda mual yang terasa.

06 Januari 2013

Liburan berakhir. Makan siang di Lakeba Resort. Hujan. Kembali ke Pasarwajo dengan perasaan yang campur aduk. Terimakasih untuk liburan panjang yang sangat saya sukai ini. Amazing